Sukses

Lifestyle

Women in Filmmaking, Bincang-Bincang Wanita Dalam Dunia Film Bersama Sutradara Wanita

Industri film memang identik dengan suasana kerja lapangan, jam kerja yang panjang, dan memakan tenaga, maka tidak heran jika industri ini didominasi oleh pria. Ladies, bisakah Anda menyebutkan sutradara film Hollywood wanita? Mungkin akan memakan waktu yang cukup lama untuk menjawab pertanyaan tersebut. Berangkat dari fakta tersebut, IDS (International Design School) menggelar seminar Women in Filmmaking pada Sabtu, 6 April 2013 lalu di Kampus IDS yang terletak di bilangan Pejaten, Jakarta Selatan.

Walau siang itu Jakarta diguyur hujan, namun antusias peserta untuk menghadiri seminar Women in Filmmaking tidak luntur. Terbukti, lebih dari 50 peserta memenuhi ruangan seminar, jumlahnya melebihi target awal lho ladies! “Alhamdulillah target peserta tercapai, karena target awal kita 30-40. Ternyata yang datang hari ini ramai yaitu lebih dari 50. Baik peserta umum maupun intra IDS.” Tutur Yuvita Amalia Pohan, selaku PR and Communication IDS.

Seminar dibuka dengan perkenalan dan pemutaran karya dari salah satu pembicara, yaitu Renny Fernandez, Music Clip Director. Kancahnya sebagai clip maker tidak diragukan lagi. Sheila on 7 yang terlewatkan, Anji berhenti di kamu, Peter Pan yang terdalam merupakan beberapa karya yang dihasilkan oleh Renny Fernandez. Wanita yang dulu sempat kuliah jurnalistik ini berapi-api menyemangati peserta agar percaya diri dalam menunjukkan karyanya.

“Kuncinya, kalian harus PD (Percaya Diri), jangan kecil hati, dan kalian harus pandai mencari banyak cara untuk mencapai tujuan kalian. Kalau kalian punya karya, kalian harus PD tunjukkin karya kalian, jangan disimpan sendiri, nanti gak ada yang tahu kehebatan kalian dong.”

Sound Design dan Woman in Filmmaking

Tidak sampai disitu, peserta kemudian disuguhkan film fashion berjudul Le Vecu karya sutradara muda, Stephanie Arifin. Riuh tepuk tangan peserta menyusul sesaat lampu ruangan kembali dinyalakan, menandakan sesi talkshow dimulai. Pandu Birantoro, Program Head Digital Film and Media Production, dengan semangat membuka sesi Talkshow bersama Stephanie Arifin.

Alumni program Desain Komunikasi Visual IDS ini, dengan senang hati berbagi cerita seputar pengalamannya menjadi sutradara fashion commercial. “Fashion commercial sekarang mulai senang digunakan oleh brand fashion untuk memasarkan produknya. Karena ini cara yang unik dan menarik. Namun memang saat ini fashion commercial masih digunakan oleh brand premium, seperti Gucci, Calvin Klein, dll.”

Sebagai seorang fashion film director, Stephanie ingin go international dengan produksi fashion commercial di luar negeri. “Aku ingin art director Indonesia bisa dikenal dan diakui di lingkup global”. Wanita yang sedang dibanjiri tawaran pembuatan lookbook brand dalam bentuk video ini juga berbagi saran untuk peserta yang ingin berkarier di dunia film. “Menurut aku yang penting kalian punya visi dan jangan lupa kalau networking itu penting.”

Puas berbincang seputar fashion film dengan Stephanie, peserta kembali diajak nonton bareng teaser film berjudul “Anna dan Ballerina” karya Naya Anindita, Produser Web Series malesbanget.com. Film yang disebut Naya bergenre Science Fiction-Drama ini bercerita tentang relationship antara ayah dan putrinya yang ingin menjadi ballerina. Heartwarming dan soft, adalah 2 kesan yang ingin ditonjolkan di film tersebut. Naya Anindita yang mengagumi sosok Tim Burton ini juga tak lupa memberi pesan kepada peserta agar tidak mudah menyerah dalam mengejar mimpi, selama hal tersebut adalah passion kita.

Seminar Women in Filmmaking hari itu ditutup manis dengan sesi foto bersama antara peserta dengan pembicara, yakni Renny Fernandez, Stephanie Arifin, dan Naya Anindita.

Ladies, ternyata seminar ini juga ditujukan untuk perkenalan program studi baru di IDS lho. ”Kita ingin mengenalkan program Digital Film and Media Production yang merupakan program baru di IDS yang akan jalan pada tanggal 15 April mendatang” ungkap Yuvita Amalia Pohan, selaku PR and Communication IDS.

Yuvita juga menambahkan, jika program studi ini sudah sukses berjalan, seminar serupa akan diselenggarakan sebagai acara rutin IDS. Wah, ditunggu ya seminar selanjutnya.

(vem/cho/dyn)

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading