Sukses

Beauty

Firsthand Fashion

Vemale.com - Ladies, Cosmo memilih Eddy Betty, desainer yang terkenal dengan kreasi bustier dan label siap pakai Edbe yang kian menyemarakkan ready-to-wear fashion tanah air, sebagai muse di bulan ini. Berikut petikan inspiratif dari sang desainer. 1. “Jangan pernah bosan untuk belajar. Saya sempat mengenyam sekolah fashion sampai dua kali untuk mendalami apa yang ingin saya ketahui.” 2. “Ilmu pengetahuan dari pengalaman sama pentingnya dengan sekolah. Saya sempat magang pada banyak rumah mode di Paris, seperti Christian Lacroix dan Loris Azzaro sebagai anggota tim jahit atau stylist. Kendala-kendala yang ditemukan saat bekerja adalah pelajaran berharga untuk menjadi desainer.” 3. “Saya selalu membawa buku kecil saya ke luar rumah untuk mencatat saat melihat atau mendengar sesuatu yang menginspirasi saya.” 4. “Saya mengoleksi karya seni, namun karya seni yang saya pilih atau beli bukan karena mahal atau disukai banyak orang, melainkan karena mampu menyentuh hati saya.” 5. “Coba isi agenda travelling dengan mengunjungi museum dan melihat lebih dalam apa yang ingin Anda ketahui. Saya selalu bereksplorasi dengan cara yang berbeda.” 6. “Selain buku tentang fashion, saya juga gemar membaca buku sejarah, arsitektur, dan religi.” 7. “Menciptakan sesuatu harus secara total. Saya menunda 15 tahun untuk menciptakan lini ready-to-wear. Dibutuhkan inspirasi, eksplorasi, dan riset yang matang agar siap membentuk signature style dan melansir label busana siap pakai saya, Edbe.” 8. “Kepercayaan diri sangat penting untuk menjadi desainer. Dengan memilikinya, Anda tahu tahapan-tahapan untuk mewujudkan mimpi Anda. Saat kembali ke Indonesia, saya mantap pada cita-cita saya: menjadi desainer terkenal!” 9. “Dalam hidup, memiliki banyak teman merupakan hal penting bagi setiap individu. Namun berdoa juga tak kalah penting bagi hidup Anda.” 10. “Di era kini, team work adalah senjata ampuh saat berkarya. Setiap orang memiliki keterbatasan, dan dengan bekerja sesuai dengan kelebihan masing-masing, membuat karya kita terealisasikan.” 11. “Coba mengolah apa yang sudah tersedia menjadi sesuatu yang membanggakan. Saat mengalami keterbatasan pada produksi ready-to-wear, saya melihat sesuatu yang sudah menjadi kelebihan bangsa sendiri. Saya pun menerapkan material batik pada desain yang edgy, sehingga selain ikut melestarikan heritage bangsa sendiri, generasi muda juga mau mencoba dan senang mengenakannya.” [initial] Source: Cosmopolitan Edisi Januari 2012, Halaman 84 (Cosmo/miw)

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading