Sukses

Fashion

Parade Karnaval Tutup Perhelatan Jakarta Fashion & Food Festival

Vemale.com - Ajang itu sendiri telah digelar secara berkesinambungan oleh pihak PT. Sumarecon Tbk sejak tahun 2003 silam. Sedang dari jumlah peserta untuk pelaksanaan di tahun ke-7 mengalami peningkatan dua kali lipat. Hal itu ditegaskan ketua pelaksana dari event organizer (EO) Linda Studio Jakarta, Linda Moenir. Menurutnya, peningkatan jumlah peserta membuktikan bahwa ajang tersebut telah diapresiasi secara positif oleh masyarakat luas. Bahkan untuk peserta tidak hanya dari Jakarta saja, tapi juga mulai melibatkan sekolah mode dari kota Bandung.
"Para peserta karnaval fashion, mayoritas dari Esmod School Fashion Jakarta. Semakin bertambah tahun, ternyata mereka telah menampilkan kreativitas yang tidak kalah dengan ajang serupa dari daerah lain. Bentuk komitmennya, kami ingin dunia mode atau fashion di ibukota, ada peningkatan apresiasi dari masyarakat luas," katanya seusai acara karnaval. Linda Moenir menyebut betapa banyak muncul kreasi baru rancangan fashion yang dapat menarik minat di masyarakat. Menurutnya, banyak rancangan-rancangan unik yang dibuat dan menjadi sebuah inovasi. "Sampai kapan pun, dunia mode atau fashion, akan terus dipenuhi dengan inovasi-inovasi baru. Sebab, pada kenyataannya sudah menjadi kebutuhan di masyarakat. Tidak bisa tidak!" ujar Linda. Kesuksesan pelaksanaan tahun ke-7 Karnaval Jakarta Festival & Food Festival 2010 ini, menurut Linda, tidak lepas berkat dukungan semua pihak. "Selain PT. Sumarecon Tbk sebagai pemberi fasilitas utama, juga ada dukungan dari JFC, Esmod School Fashion dan Human Parade SMU Negeri 29 Jakarta," tuturnya.
Salah satu desainer yang turut serta adalah seperti yang ditampilkan Linna Lea, Gita Novia Devi dan Rina Ristiani dalam ajang Karnaval. Designer senior Linna Lea asal Bandung satu ini, begitu menakjubkan manakala memamerkan karya terbarunya berupa rancangan kecantikan dari bulu angsa (beautiful of the swan) dan lemon grass. Dua karyanya itu sangat pas serta terlihat anggun dan elite, jika dikenakan dalam suasana pesta. "Melalui kedua rancangan itu, saya benar-benar sedang menancapkan imej di masyarakat. Dari situ benar-benar saya ingin mengajak siapa saja untuk berfantasi," jelas Linna Lea seraya menyebut dua model Annisa dan Firly sangat pas dipilih untuk mengenakan hasil rancangan terbarunya itu. Sedangkan Gita Novia Devi, juga designer muda dari Bandung, justru mencoba memadukan tema klasik dan modern. Dia bilang kebaya klasik Jawa (Yogyakarta) dan Sunda (Bandung), begitu mempesona jika dikenakan oleh mempelai wanita saat resepsi perkawinan. "Rancangan ini punya 60% orisinilitas. Selebihnya yang 40%, justru mengambil dari perpaduan kebaya klasik Jawa-Sunda," beber Gita, 30, yang memakai model Riri Carissa untuk hasil karyanya tersebut. (vem/bee)

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

    Loading