Eitaro, Satu-satunya Geisha Pria di Jepang

Geisha pada umumnya adalah seorang wanita cantik dengan dandanan super tebal yang membuat kita sulit menebak wajah aslinya. Nah, mungkin inilah menyebabkan Eitaro, 26 tahun, dari Jepang yang adalah seorang PRIA, bisa menjadi geisha cantik. Namun tidak hanya itu saja, Eitaro memang memiliki darah keturunan sebagai geisha dari ibunya yang meninggal 3 tahun lalu akibat kanker dan ibunya pun adalah seorang geisha.

Sejak usia 8 tahun, Eitaro sudah belajar menari dan ia pun menjadi penari wanita saat berusia 10 tahun.Usia 11 tahun, Eitaro tampil si Teater Nasional Jepang. Ya, geisha memang bukanlah pekerjaan kotor, sebaliknya merupakan pekerja seni yang kemudian sempat mengalami isu sehingga banyak yang menduga geisha sangat lekat dengan prostitusi. Ibu Eitaro merupakan wanita yang kharismatik dan hal itu menginspirasi Eitaro untuk mengikuti jejaknya.

Mengenai gender? Hal itu tidak menjadi masalah bagi Eitaro untuk menjalankan panggilan hatinya. Aneh memang, namun nyatanya kini Eitaro bahkan menjadi Master 'Okiya', sebuah rumah geisha di Tokyo. Bersama dengan saudara perempuannya dan sebuah grup berisi 6 orang geisha, mereka menghibur klien mereka. Ada beberapa geisha pria yang menggunakan kimono khusus pria untuk menghibur di bagian perkusi dan nyanyian, namun hanya Eitaro yang menjadi geisha pria dan mengambil peran sebagai geisha wanita. Keunikan ini mendongkrak popularitas Eitaro di negaranya sendiri.

Sekitar seabad yang lalu, diperkirakan ada sekitar 80.000 orang geisha di Jepang. Namun karena perubahan ekonomi negara dan perubahan aturan dunia hiburan yang membuat mereka tidak terjangkau oleh klien, membuat pekerja geisha saat ini diperkirakan hanya sekitar 1.000 orang aja.

Geisha merupakan bagian dari budaya di Jepang. Tidak dijelaskan memang mengenai aspek psikologi Eitaro dalam menjadi geisha, namun sisi positifnya yang bisa kita pelajari adalah bagaimana Eitaro berusaha mempertahankan budaya negaranya. Di Indonesia juga kita mengenal Didik Nini Thowok yang sangat luwes menari sebagai pria maupun wanita. Salut bagi para pejuang budaya ini.