Sukses

Fashion

Riny Suwardy, Jadi Perancang Busana Itu Harus Moody

Berkembangnya mode di Indonesia, membuat banyak desainer pendatang baru yang bermunculan dengan karya-karya terbaru mereka. Nampaknya, saat ini tidak sedikit orang yang berminat untuk mengasah kemampuan mereka dalam merancang sebuah pakaian karena hobi atau kesenangan. Namun, kesenangan akan mendesain busana tidak berhenti di situ saja. Justru, tugas dan kerja keras yang ekstra lebih sangat dibutuhkan di bidang ini.

Hal tersebut dirasakan langsung oleh desainer, Riny Suwardy. Menurutnya, menjadi seorang perancang busana tidaklah mudah seperti membalikkan telapak tangan. Selain membuat pakaian, desainer harus pintar membaca market pasar.

"Jadi perancang harus bisa baca pasar, zaman dulu semua orang bikin, ya bikin aja, tapi sekarang berbeda, kebanyakan mereka mau sewa daripada beli. Makanya, jadi perancang busana harus fleksibel," kata Riny Suwardy kepada Vemale di kawasan Senayan Jakarta Pusat beberapa waktu lalu.

Riny Suwardy dan kebaya rancangan terbarunya | Photo: Copyright Doc Vemale.com

Riny sendiri menekuni dunia fashion kira-kira sudah 22 tahun lamanya. Bukan waktu yang sebentar ya Ladies. Wanita kelahiran 19 Januari ini mengaku bahwa dirinya sempat vakum selama dua tahun, hal ini terjadi karena ia merasa boring dengan rancangannya. Oleh karena itu, ia sempat menghilang dari industri mode.

"Aku berkarya sudah 22 tahun jadi desainer, dan aku pernah boring menciptakan desain yang itu-itu saja, aku merasa bodoh. Selama dua tahun aku cooling down dulu, menghilang tapi tetap bekerja. Dan sekarang aku kembali lagi untuk merancang busana terbaru karena sudah menemukan ide segar," cerita Riny.

"Perancang itu moody, kalau gambarnya itu lagi aku stuck berarti, perancang harus bisa buat sesuatu yang baru," tambahnya.

Setelah kembali menekuni dunia fashion, Riny pun menemukan konsep baru pada koleksinya. Yaitu kebaya cantik yang sangat memprioritaskan detail pada setiap rancangannya. Sehingga satu baju yang ia desain memerlukan proses pengerjaan tiga sampai enam bulan lamanya.

"Satu baju, butuh waktu lama untuk menyelesaikannya. Baju ini terbilang cukup susah untuk pengerjaannya. Karena lebih ke detail dan semuanya handmade. Untuk mengerjakannya tentu harus dengan cinta, sehingga jadilah baju yang cantik dan nyaman saat dikenakan," ucap wanita yang lahir pada tahun 1971.

Nah, untuk Ladies yang juga ingin menjadi desainer atau sekedar merancang busana, pastikan untuk memiliki mood yang baik dan pastikan pula untuk mencintai pekerjaan tersebut ya.

(vem/yun/mim)

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading