Lookats Market: Dari Anak Muda, Oleh Anak Muda, Untuk Anak Muda

Anak muda dan kreasinya. Semakin banyak ranah usaha yang dijajahi oleh generasi muda, mulai dari fashion, seni, hingga kuliner. Menjamurnya produk-produk lokal yang diciptakan oleh wirausaha-wirausaha muda, menggelitik sekelompok anak muda lainnya untuk menjadi bagian dari perayaan ini dengan membuat wadah bagi produk-produk lokal tersebut untuk berkembang dan dikenal oleh pasar.

Diawali dari hobi shopping dan ketertarikan yang sama terhadap produk lokal, Fina Silmi Febriani, selaku Project Officer LOOKATS Market bersama dengan teman-teman sepermainannya, berinisiatif untuk memfasilitasi berbagai produk tersebut ke dalam satu wadah industri kreatif yang bukan hanya berisi merek-merek fashion lokal tapi juga usaha kuliner hingga ekspresi seni khas anak muda seperti musik, film indie, dan juga mural art.

"Sebenarnya, di Indonesia itu udah banyak local brand yang bisa nyaingin brand luar negri. Maka dari itu muncullah ide dari kita untuk bikin wadah yang bisa mengekspos local brand-local brand berkualitas yang ada di Indonesia." ujarnya.

Nama LOOKATS yang berasal dari singkatan kalimat dari 'look at us' ini, dapat difilosofikan sebagai local movement dan upaya para anak muda untuk 'dilihat' oleh masyarakat. "Mereka (para tenants) adalah anak muda berprestasi yang punya kreasi. Lihatlah mereka, lihatlah kami." ungkap Fina dengan bangga.

Selain itu, slogan LOOKATS yaitu 'Refraction of Worth Looking Youth Dreams" pun menjelaskan bahwa acara ini ada untuk memenuhi mimpi anak muda. Seperti yang dipaparkan oleh Fina, anak muda zaman sekarang jauh berbeda dengan zaman dahulu. Anak muda kini tidak takut bermimpi dan mengejar passion yang ia miliki. Dan dengan satu event yang dipenuhi dengan para anak muda yang sukses dalam bermimpi dan berkreasi, Fina percaya hal ini dapat pula memotivasi anak muda lainnya untuk tidak ragu lagi untuk mengambil langkah pasti dalam mewujudkan mimpinya. "Kami sendiri sebagai panitia acara pun merasa terharu akan kegigihan para tenants dalam meraih kesuksesan. Hal ini juga membuat kami merasa tertantang untuk melakukan hal yang sama."

Dengan tenants yang terdiri dari 61 merek produk fashion, 10 produk makanan dan minuman, serta beberapa pengisi acara seperti HiVi dan White Shoes and the Couples Company, acara yang berlangsung dari tanggal 14 hingga 16 September 2012 di area parkir GF Trans Studio Mall Bandung ini selalu ramai didatangi pengunjung. Ketika ditanya mengenai kemungkinan diadakannya kembali acara ini di tahun depan, Fina tersenyum dan berkata

"Kami memang sudah ada rencana untuk membuat proyek kedua. Untuk waktu dan konsepnya, kami masih harus membicarakan dengan para tenants yang terlibat. Kami sangat terbuka dan demokratis akan berbagai masukan." ujar mahasiswi SBM ITB yang baru berusia 20 tahun ini.