Dari Bertukar Pesan Sampai Bertukar Perasaan

Gunakan inside joke

Inside joke adalah salah satu cara efektif untuk membuatnya merasa nyaman dengan Anda. Misalnya Anda pertama kali bertemu dengannya di sebuah restoran seafood. Cobalah memulai obrolan dengan mengingatkannya soal kejadian unik di restoran itu.

Mulai dengan pertanyaan yang elaboratif

Jangan memulai pertanyaan dengan "Hai, lagi ngapain?" Anda bisa bertanya tentang sesuatu yang Anda lihat di profilnya, atau ketika bertemu langsung. Misalnya, "Gimana acara ulang tahun Adikmu minggu lalu?" Pastikan Anda membuat pertanyaan yang jawabannya bukan hanya "ya" dan "tidak".

Jangan salah ketik!

Anggap texting sebagai pertemuan langsung dengannya. Ketika Anda salah ketik atau salah pemilihan kata, maka Anda juga terlihat ceroboh. Anda tidak mau meninggalkan kesan seperti itu bukan?

Jangan terlalu serius!

Anda mungkin serius ingin mengenal dia lebih dalam, tapi bukan berarti Anda tidak bisa bercanda sedikitpun, bukan? Misalnya saja, goda dia karena terlalu banyak menghabiskan waktu di kamar. Sekalian saja Anda juga bisa mengajaknya pergi. Ingat, bercandalah yang menyenangkan agar Anda tidak dicap sebagai 'Si Kurang Ajar'.

Tunjukkan perhatian Anda

Misalnya dengan bertanya soal pekerjaannya, atau kegiatan-kegiatannya. Kalau dia sedang sakit, coba cek apakah dia sudah merasa lebih baik. Tanya pendapatnya soal film atau restoran yang ingin Anda datangi.

Jangan terlalu jadi 'Murah Meriah'

Ingatlah bahwa Anda tetap ingin membuatnya sedikit penasaran. Jangan membuatnya berpikir bahwa Anda hidup di dunia ini hanya untuk mengobrol dengannya. Ketika dia sudah membalas pesan Anda, tunggu beberapa menit untuk membalasnya. Jika ia mengirim 3 pesan, pastikan Anda tidak membalasnya dengan 10 pesan. Satu lagi, emoticon memang penting, tapi kalau terlalu sering menggunakannya, Anda hanya akan memenuhi layar dengan serangkaian makhluk kuning.

Tahu kapan harus berhenti

Terkadang banyak orang terjebak di situasi ketika sudah tidak ada lagi yang bisa dibicarakan lewat text, tapi tidak tahu kapan harus berhenti. Nah, ada beberapa petunjuk agar Anda tahu kapan harus berhenti.

• Kalau selalu Anda yang bertanya, dan dia hanya menjawab dengan kalimat pendek, inilah saatnya untuk menyudahi.
• Kalau Anda merasa kedua pihak sedang 'berjuang' untuk menemukan topik pembicaraan baru, sudahi saja perjuangan itu dan coba lagi esok hari.
• Kalau Anda bisa merasa bahwa lawan bicara tidak senang mengobrol dengan Anda, inilah saatnya untuk menghentikan pembicaraan sampai bisa bertemu dengannya dan bisa mengetahui apa yang dia pikirkan.

There's always a next time

Kalau Anda ingin berbicara lagi dengannya, coba akhiri pesan dengan sesuatu yang mengindikasikan 'next time'. Misalnya, "Aku meeting dulu ya, I'll talk to you tomorrow." Atau, "Aku mau tidur nih, ngobrol lagi yuk, besok?"

Ajak bertemu!

Mengobrol via text memang menyenangkan, tapi jangan lupa kalau Anda juga harus bertemu dengannya. Coba sudahi pembicaraan lewat text dengan mengajak dia bertemu langsung. Misalnya, "Seneng deh, ngobrol sama kamu hari ini. Gimana kalau hari Sabtu kita lanjut ngobrol sambil cobain restoran baru di deket rumah kamu itu"

Nah, sekarang Anda pasti sudah lebih percaya diri untuk mengajak si dia mengobrol. Tunggu apa lagi? Cepat sapa orang yang Anda suka, atau mulailah mencari siapa yang mungkin cocok untuk Anda di SETIPE.COM.