Sukses

Parenting

Mom, Kenali Alasan Buah Hati Suka Membenturkan Kepalanya

Pernah mendapati buah hati suka membenturkan kepalanya ke dinding tembok, lantai atau benda lainnya? Menurut beberapa ahli, membenturkan kepala oleh anak adalah hal yang wajar dan umum dilakukan.

Peneliti menemukan sedikitnya 20% anak di dunia memiliki kebiasaan membenturkan kepalanya. Meski begitu jangan khawatir mom, anak yang punya kebiasaan membenturkan kepala tidak akan membuatnya cidera serius. Melansir dari laman parenting.co.id, anak akan membenturkan kepala sebatas kemampuan kepalanya bisa mentolerir rasa sakit.

Ada beberapa alasan kenapa anak suka membenturkan kepalanya. Alasan tersebut antara lain sebagai berikut.

Tantrum
Anak-anak usia 1 sampai 3 tahun umumnya merasa kesulitan menunda keinginannya. Dan saat ia ingin sesuatu, sementara keinginannya tak segera terpenuhi, ini akan membuatnya marah, frustasi dan cemas. Jika anak sudah marah, tidak jarang ia akan membenturkan kepala untuk meluapkan kemarahannya.

Mencari Perhatian
Beberapa anak akan mencari perhatian dari orang tua dan orang sekitarnya dengan membenturkan kepala. Agar anak bisa menurunkan kebiasaan membenturkan kepala, usahakan untuk memberinya perhatian cukup. Usahakan agar melatih kemampuan verbal anak dengan sering mengajaknya ngobrol, membaca buku, bermain bersama dan bernyanyi bersama.

Kurangnya Stimulasi
Kebiasaan membenturkan kepala juga ditemukan pada anak yang kurang mendapat stimulasi cukup dan baik. Usahakan memberi stimulasi cukup agar anak menghentikan kebiasaan ini.

Infeksi Telinga
Para ahli menyebutkan bahwa anak yang mengalami infeksi telinga tidak jarang membenturkan kepalanya. Hal ini dilakukan anak untuk mengurangi rasa sakit yang dirasakan. Selain infeksi telinga, anak membenturkan kepala juga karena merasakan sakit lain di tubuhnya. Segera membawa buah hati ke dokter atau klinik terdekat jika mom mendapati buah hati sakit atau berperilaku tidak seperti biasanya.

Untuk mengetahui lebih jelas alasan anak membenturkan kepala, perhatikan dan cermati kesehariannya dengan baik. Kebiasaan ini sebenarnya bisa hilang dengan sendirinya seiring bertambahnya usia anak.



(vem/mim)

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading